Buku

Serat Cabolek :



SERAT CABOLEK - Kuasa, Agama, Pembebasan

DAFTAR ISI
Sekapur Sirih – 5
Prakata - 7

SERAT CABOLEK DALAM KONTEKS KEKINIAN:
Menemukan Titik Hubung Antara K.H. Ahmad Mutamakin dan K.H. Abdurrahman Wahid [Kata Pengantar Enoch Mahmoed dan Mahpudi] — 11

PENGANTAR NASKAH
1. Naskah Serat Cabolek yang Ada — 22
2. Pertautan Antar-Naskah Serat Cabolek - 24
3. Kesimpulan Mengenai Kaitan antar Naskah Kelompok I, II, dan III – 28
4. Pengarang Serat Cabolek — 31
5. Karya-Karya R.Ng. Yasadipura I — 34
6. Ikhtisar Kandungan Isi Naskah Suntingan 41
7. Kandungan Makna Serat Cabolek — 52
a. Shaikh Siti Jenar dalam Cerita Jawa 52
b. Rahasia Panggung dari Demak — 53
c. Ki Bebeluk dari Pajang - 55
d. Shaikh Among Raga dari Mataram — 56
e. Haji Ahmad Mutamakin dalam Serat Cabolek — 58
8. Kandunganan Makna Cerita Dewa Ruci - 63
Pelajaran Etika dan Mistik dari Dewa Ruci 65
9. Kesimpulan Akhir - 72

NASKAH SUNTINGAN & TERJEMAHANNYA
Pupuh 1 – 74
Pupuh II - 76
Pupuh III — 79
Pupuh IV — 84
Pupuh V — 88
Pupuh VI — 92
Pupuh VII — 96
Pupuh VIII - 98
Pupuh IX --108
Pupuh X - 113
Pupuh XI -114
CATATAN-CATATAN:
1. Catatan pada Pengantar Naskah- 119
2. Catatan atas Naskah Suntingan & Terjemahannya— 133
Pupuh 1 — 133
Pupuh II - 136
Pupuh III — 138
Pupuh IV — 143
Pupuh V — 147
Pupuh VI — 149
Pupuh VII — 151
Pupuh VIII — 152
Pupuh IX – 160
Pupuh X — 166
Pupuh XI — 167
DAFTAR SINGKATAN — 171
DAFTAR ARTI KATA-KATA – 174
LAMPIRAN:
1. Daftar Nama-nama yang Dimuat dalam Naskah Saduran — 179
2. Kata-Kata yang Diturunkan dari Bahasa Arab, yang Terdapat
pada Naskah Suntingan — 188
KEPUSTAKAAN — 191
INDEKS Kata-kata Pilihan — 200

Serat Cabolek, karya pujangga Keraton Surakarta abad ke-18, Raden Ngabehi Yasadipura 1, merupakan dokumen yang melukiskan ketegangan-ketegangan dalam kehidupan keagamaan orang-orang Jawa yang timbul karena adanya kontak dengan ajaran Islam. Inti dari ketegangan-ketegangan ini ialah
pertentangan antara para ulama syariat dengan merekayang menolak ajaran Islam Legalistik serta tetap memegang ajaran mistik Jawa. Konflik tersebut menjadi tema yang akrab dalam cerita-cerita Jawa, seperti cerita Shekh Siti Jenar. Sunan Panggung, dai Shekh Among Raga
dalam Serai Centini.
Pandangan religius yang sinkretik-sentris yang diwakili R. Nģ. Yasadipura l dan yang ia ubah bentuknya, tumbuh dan berkembang di kalangan bangsawan Jawa, dan kemudian juga di lingkungan priyayi yang baru timbul. Pandangan tersebut menjadi arus utama dalam kehidupan religius Jawa, seraya menghadapi tantangan yang meningkat dari ortodoksi Islam pada abad ke-19. Tantangan ini walaupun konstan dan pada saat-saat tertentu menimbulkan ketegangan antara kedua tradisi keagamaan yang berbeda itu, telah gagal menjadikan Islam ortodoks yang legalistik menjadi pemenang yang menentukan.


Ketersediaan

31103150900286J 899.222 Soe sLantai II TimurTersedia
31103150900271J 899.222 Soe sGedung Baru Lantai 3 (Koleksi Jawa)Tersedia
31103150900244J 899.222 Soe sGedung Baru Lantai 3 (Koleksi Jawa)Tersedia
31111170314600J 899.222 Soe sGedung Baru Lantai 3 (Koleksi Jawa)Tersedia
31103150900393J 899.222 Soe sGedung Baru Lantai 3 (Koleksi Jawa)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
J 899.222 Soe s
Penerbit Nuansa : Bandung.,
Deskripsi Fisik
203 hal.: lamp.; 24 cm.;
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979-9481-32-5
Klasifikasi
899.222
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Informasi Lainnya

Anak judul
Kuasa, agama, pembebasan : pengadilan K.H.A. Mutamakin & fenomena Shaikh Siti Jenar
Judul asli
-
DOI/URL
-

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLCite this