UPT Perpustakaan UNS

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Artikel

Praktek Subsidi Ekspor Beras di Negara Lain : Mungkinkah Diterapkan di Indonesia

SAWIT, M Husein - Nama Orang;

Analisis Kebijakan Pertanian, Vol. 7 No. 3, September 2009 (Rak 7-M : Pertanian) ABSTRAK : Indonesia diperkirakan akan mampu berproduksi beras melebihi tingkat konsumsi DN (dalam negeri). Kelebihan produksi tsb berdampak positif terhadap penguatan ketahanan pangan melalui rendahnya risiko impor beras yang harganya di pasar dunia tidak stabil. Di pihak lain, kelebihan produksi dapat menekan harga beras DN,mengurangi insensif petani produsen, sehingga akan berdampak negatif terhadap keberlanjutan kenaikan produksi gabah/beras nasional.Ekspor beras adalah salah satu solusinya. Namun, day saing beras tidak selalu ditentukan oleh surplus produksi, umumnya ditentukan oleh disparitas harga beras DN vs LN (Luar negeri) Manakala HPP (harga pembelian pemerintah) gabah/beras (kualitas medium) selalu dinaikkan misalnya, maka surplus produksi bersa medium tidak cukup kompetitif untuk diekspor. Harga FOB Jakarta untuk beras IR III dan kualitas medium HPP jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga ekspor FOB dengan kualitas yang sepadan yaitu Viet 25 persen, Pak 25 persen atau Thai 25 persen, khususnya setelah April 2009. Demikian juga harga beras super/premium Setra jauh lebih tinggi dari harga beras Viet 5 persen dan Thai White 100 persen B, khususnya setelah Juli 2008. Namun, Indonesia mampu bersaing pada beras kualitas aromatik, seperti Cianjur Kepal setelah Nopember 2008. Pada Juni 2009 misalnya, harga Thai Fragrant USD 917/ton, bandingkan dengan harga beras Cianjur Keapal hanya USD 845/ton (FOB). Kalau Bulog/pemerintah kelebihan stok yang umumnya kualitas medium diekspor untuk mencegah penurunan harga gabah, serta ekses stok, maka pemerintah perlu mempertimbangkan subsidi ekspor sekitar USD 200/ton.


Ketersediaan
#
R. Majalah JURNAL
21440.1
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
JURNAL
Penerbit
Jawa Barat : Dep. Pertanian-Bogor., 2009
Deskripsi Fisik
Hal. 231-247., ilus., tab.; 25 cm.; Hal. 247
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
1693-2021
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
BERAS
SURPLUS PRODUKSI
DAYA SAING
SUBSIDI EKSPOR
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
SAWIT, M Husein
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

UPT Perpustakaan UNS
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

UNSLA (UNS Library Automation) adalah sistem manajemen perpustakaan daring yang dikembangkan untuk mendukung layanan informasi, penelusuran koleksi, dan pengelolaan sumber daya pustaka di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Menggunakan platform Senayan Library Management System (SLiMS), aplikasi ini memberikan kemudahan bagi pemustaka dan pustakawan dalam mengakses, mengelola, dan memanfaatkan koleksi perpustakaan secara cepat, akurat, dan terintegrasi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?